Brand pada dasarnya lahir dari pertanyaan ‘why’.
Why you exist?
Why people love you?
Why people trust you?
Why people interested in you?
Jawabannya adalah bentuk emotional benefit yang menempel di benak audiens, yang lahir dari perasaan mereka secara natural.
Bahkan ‘why’ ini juga menjadi semacam janji yang anda buat, di mana harus dijawab dengan bukti. Bukti itu berupa experience. Experience yang membuat audiens memiliki kesan dengan brand anda, yang pada akhirnya akan membentuk persepsi.
Jika dipetakan secara sederhana, maka:
BRAND = PROMISE
EXPERIENCE = PROOF
Brand adalah sebuah janji, di mana experience sebagai buktinya. Itulah mengapa, brand lebih dari hanya sekadar menjual produk dan jasa.
Apple tidak menjual ponsel, tapi menjual “simplicity“.
Harley Davidson tidak menjual motor gede tapi menjual “freedom“.
Eiger tidak menjual peralatan outdoor, tapi menjual “adventure“.
Menarik, bukan?
Jadi, yang dijual bukan hanya produk semata, lebih dari itu. Bukan hanya fisik, tapi emosi.
Yup, great brand sells emotional ideas and value. Inilah yang akan membedakan brand anda dengan kompetitor.