Di masa lalu, dampak sosial atau corporate social responsibility (CSR) digunakan oleh korporasi, perusahaan energi, dan industri mobil sebagai medium untuk menunjukkan ke dunia “kami melakukan hal yang benar.” Dalam dunia bisnis, perspektif tradisional selalu dimulai dengan membangun perusahaan yang sukses baru memikirkan dampak sosial bagi komunitas di sekitar anda.
Bertolak belakang dengan budaya bisnis tradisional ala korporasi, pendiri startup harus memikirkan tentang dampak sosial perusahaan mereka sebelum memulai bisnis. Menggabungkan dampak sosial positif bukan hanya hal benar yang harus dilakukan, tapi juga memastikan kesempatan lebih besar untuk sukses dalam jangka waktu yang panjang.
1. Dampak sosial membantu anda mencari pendukung
Pada tahap awal startup hal paling utama adalah bertahan hidup dan memberikan cukup waktu anda untuk membangun produk, mencari pasar yang cocok, membangun pelanggan, dan menginjak btu loncatan berikutnya. Pada tahap ini, anda memerlukan pendukung untuk berlari di belakang perusahaan anda dan mempromosikan produk anda.
Menyatakan dampak sosial perusahaan anda lebih awal akan menunjukkan potensi ke pelanggan dan investor tentang bagaimana anda berencana untuk menolong masyarakat di sekitar anda. Hal tersebut bisa menjadi inspirasi untuk membawa orang-orang bergabung lebih awal untuk mendukung perusahaan berkerja menuju sebuah pergerakan daripada satu fokus yang berdasarkan keuntungan semata. Dampak sosial memberi komunitas anda sebuah alasan untuk menginginkan kesuksesan bagu perusahaan anda.
Contoh dari startup yang sejak awal pendiriannya menyatakan dampak sosialnya adalah Go-Jek. Jauh sebelum booming seperti saat ini, di awal-awal kemunculannya pendiri Go-Jek Nadiem Makarim kerap menyampaikan pernyataan bahwa Go-Jek hadir untuk memberi kesempatan lebih besar bagi tukang ojek meraih pelanggan. Yang mana pada akhirnya adalah meningkatkan kesejahteraan bagi tukang ojek dan keluarga dari tukang ojek tersebut. Dengan kampanye ini, bisa ditebak Go-Jek mendapatkan begitu banyak dukungan dari masyarakat, dan masyarakat yang keusiltan mencari kerja khususnya.
2. Dampak sosial memotivasi para pendiri untuk bekerja lebih keras dan bertahan lebih lama
Jadwal yang sangat melelahkan dan tekanan tinggi lingkungan sebuah kehidupan startup sering kali dihubungkan dengan keputusasaan pendiri dan pecah kongsi antar rekanan, khususnya di masa pengembangan. Sangat sulit untuk terus termotivasi di masa-masa yang sulit, khususnya selama periode ketika perusahaan anda tidak menemui target.
Dampak sosial memberi perubahan perspektif tidak hanya membuat anda bekerja menuju kesuksesan perusahaan, tapi juga membangun sebuah warisan bagi komunitas anda. Ide perusahaan anda lebih besar daripada tim inti anda, dan hal ini berpotensi meningkatkan kehidupan manusia di sekitar anda, dan mendorong anda beraksi sebagai cahaya di ujung sebuah terowongan di tengah masa sulit.
Sebagai contoh, setelah merilis versi pertama dari produk kita, kita hampir tidak menemukan orang yang tertarik menggunakan produk kita. Berhari-hari dilewati, analytic dahsboard kita hanya menunjukkan dua pengguna aktif, founder dan cofounder. Hasilnya, investor kita mulai meragukan konsep kita dan menunda untuk mengucurkan dananya untuk berinvestasi. Dalam periode dua bulan, ide dari konsep kita masih memberi dampak bagi komunitas kita adalah motivasi utama kita untuk meningkatkan mutu produk dan proses penjualan sampai akhirnya kita menunjukkan tanda-tanda dari kecocokan produk dengan pasar.
3. Dampak sosial memotivasi tim anda untuk bekerja lebih keras
Bergerak cepat dan berusaha lebih produktif adalah elemen kunci kesuksesan sebuah startup, yang sering kali berarti bergerak lebih sebagai tim. hasilnya, karyawan anda kemungkinan akan bersedia kerja lembur, dan mengorbankan waktu pribadi mereka untuk kebaikan perusahaan dalam masa-masa yang menyibukkan. Karir dan insentif finansial akan membuat karyawan berusaha lebih menjaga dedikasinya namun energinya menurun. Dampak sosial akan memberi tim anda sebuah rasa tujuan dan nilai, terlebih ketika mereka bekerja lebih keras dari sebelumnya.
4. Dampak sosial membuka lebih banyak sumber pendanaan
Banyak investor, khususnya angel investor berpengalaman, suka memberi dampak bagi komunitas dengan memberi investasi. Mereka akan memandang perusahaan anda sebagai kendaraan untuk menyelesaikan masalah dengan dampak sosila yang diberikan perusahaan anda. Banyak sekali sumber investasi yang fokus ke perusahaan dengan dampak sosial, di antaranya adalah Impact Engine, Village Capital, dan Omidyar Network.
Dalam skala lebih besar, berdasarkan CEO Case Foundation Jean Case, investasi untuk perusahaan yang memberi dampak sosial benar-benar tumbuh pesat dua tahun terakhir ini. Februari 2015, BlackRock mengumumkan peluncuran BlackRock Impact, sebuah unit bisnis yang memungkinkan klien untuk berinvetasi ke perusahaan-perusahaan yang memainkan peran dalam masalah sosial dan lingkungan seperti kelaparan dan kemiskinan.
5. Dampak sosial membuat perekrutan lebuh mudah
Perekrutan staf menjadi sangat kompetitif, hasilnya banyak perusahaan menjaga potensi karyawannya dengan kenaikan gaji, bonus, dan paket kesehatan. Hal ini menjadi masalah tersendiri bagi perusahaan yang memiliki anggaran rendah.
Daripada mengguyur karyawan dengan uang, memiliki dampak sosial sebagai inti perusahaan anda akan membuat anda keluar dari persaingan tersebut. Dampak sosial akan menarik karyawan potensial dengan menawarkan mereka ambil bagian pada sesuatu yang akan membuat perbedaan berarti. Generasi millenial cenderung tertarik dengan perusahaan yang memberi dampak ketika mencari pekerjaan dan belanja untuk produk. Berdasarkan studi dari Intelligence Group, ditemukan bahwa 64% generasi millenial menyatakan sebuah prioritas bagi mereka untuk menjadikan dunia sebuah tempat yang lebih baik.
Menggabungkan dampak sosial yang baik ke rencana bisnis anda lebih awal memungkinkan perekrutan anda untuk menyasar ke talenta berpengalaman yang telah menemukan kesuksesan dan sekarang ingin melakukan sesuatu yang lebih besar bagi kehidupan orang banyak. Contoh terkenal dari kasus ini adalah pindahnya Presiden Pepsi John Sculley ke Apple karena bujukan maut Steve Jobs “Apakah anda ingin terus menjual air gula di sisa hidup anda? Atau apakah anda mau ikut dengan saya dan mengubah dunia?”
Pada akhirnya, menambahkan elemen dampak sosial ke perusahaan anda dan model bisnis tidak akan merusak perusahaan anda, tapi hal tersebut secara signifikan dapat meningkatkan peluang kesuksesan perusahaan anda.
Sumber: Forbes
Artikel ini telah dimodifikasi oleh penulis dengan penambahan beberapa informasi dan ulasan