Marketing-Before-Google vs Marketing-After-Google

GoogleBanyak yg gak nyadar di era Marketing-Before-Google itu Produk didorong untuk mencari konsumen lewat distribusi produk ke konsumen dan lewat iklan yang memasukkan prdouk ke otak konsumen.
Sementara sekarang kita sudah berada di era Marketing-After-Google dimana Konsumen mencari produk di internet. “Di googling ajah” atau “Tanya saja ke mbah Google”
Banyak korporasi besar GAGAP masuk ke era Marketing-After-Google seperti sekarang ini. Mereka tau Konsumen mencari produk di internet, tetapi mereka sudah terlanjur terjebak dalam sistim Marketing-Before-Google yg masive dan rigid.
Korporasi besar rata-rata tau bahwa di era Marketing-After-Google seperta sekarang ini fungsi distribusi sudah diganti dgn sistim delivery. Masalahnya berani gak menghilangkan sistim distribusi?
Meskipun memakan cost yang besar dari revenue, dengan alasan banyak masyarakat akar rumput yg belum melek internet, mereka tetap perlu penetrasi pasar lewat distribusi. Dan mereka tambah  bingung karena iklan televisi masih dipakai juga demi masyarakat akar rumput , tapi kok sales gak bergerak yah? Nah
Mrk lupa, jasa ojek maupun taksi saja skrng sudah pakai aplikasi. Aplikasi sudah memanjakan hidup kita. Yang memanfaatkan jasa Gojek banyak juga masyarakat akar rumput
Belum lagi para First Jobber yg sdh jadi bagian Life-After-Google. Mereka  kebingungan kerja di korporasi yg menyuruh mereka mendorong produk ke konsumen karena masih setia dgn Marketing-Before-Google.
Walahualam