SELLING IN VS SELLING OUT

Saya banyak menemui pebisnis UKM yang salah kaprah memahami arti Selling in dan Selling Out.

Ini masalah distribusi barang.

Jaman sekarang kita mengenal istilah Diatrubutor, Agen dan Reseller.

Jaman Old juga istilahya sama. Distributor, Agen dan Reseller.

Bedanya jaman now Barang dibeli sama Distributor dengan harga distributor, lalu dibeli Agen dengan harga Agen dan dibeli reseller dengan harga reseller.

Jaman old ya sama. Bedanya yang di tentukan harga jual Distributor ke Agen, harga jual Agen ke Reseller dan harga jual Reseller ke Konsumen.

Mengapa Jaman old pengusaha bisa menentukan harga jual? Karena distribusi sifatnya konsinyasi alias titip barang. Belum ada transaksi disini. Baru distribusi barang.

Jaman now sejak awal distributor sudah transaksi barang. Jadi tangan mereka diatas. Mereka bahkan bisa ikut menentukan jenis barang, harga dan promosi bahkan menentukan Brand Ambasador.

Yang paling parah Harga diluaran gak terkontrol karena sistim jual putus.

Nah disini letak salah pahamnya.

Dikira sudah selling out (terjual ke konsumen) Padahal baru selling in (terjual ke distributor).

Tambah barang ketika kita kasih insentif ke reseller. Fokus reseller ngejar hadiah lupa harus jualan akibatnya barang ngumpul digudang reseller.

Betul nggak pak @budiismanofficial ? Mohon pencerahannya

Let’s discuss.

Follow 👉🏿 @subiakto
Follow 👉🏿 @subiakto
Follow 👉🏿 @subiakto

#brand
#bisnis
#nobrandnobisnis
#budiismanofficial
#subiakto
#bisabikinbrand
#dewaekaprayoga
#tribespakbi