Setiap Pelaku Usaha harus menjadi Pelari Marathon

maraton

Sejak awal tahun 2014, saya berkesempatan untuk mendampingi pak Subiakto atau Pak Bi – nama beliau biasa dipanggil, berkeliling bertemu dengan teman-teman UKM di beberapa kota di Indonesia. Dibawah nama @BukanAkademi di twitter dan Facebook, aktif melakukan sharing tentang Branding untuk UKM.

Saya beruntung dapat mengikuti sharing ini dari awal dan bertemu dengan banyak teman-teman pelaku UKM di banyak kota dan daerah di Indonesia serta mencoba memahami kebutuhan mereka dalam membangun Brand bagi produk-produknya. Meski materi yang dishare oleh Pak Bi masih seputar pengetahuan dasar tentang Branding, namun hal ini penting agar teman2 UKM mempunyai dasar yang benar dalam membangun Brand yang kuat bagi produk-produknya.

Sambil berjalan, kami menemukan ternyata masih banyak pelaku usaha yang belum mengerti Brand itu apa. Jika belum mengerti, bagaimana bisa membangun Brand yang benar dengan cara yang tepat ya…hal ini yang mendasari pak Bi bersemangat untuk memberikan pengertian tentang Brand agar teman-teman UKM juga siap menghadapi MEA yang akan berlaku di akhir Desember 2015.

Menurut Pak Bi, teman-teman UKM tidak memerlukan biaya yang besar dalam membangun Brand, karena Brand tercipta dari gigitan pertama. Experience menjadi dasar membangun Brand. Jika konsumen mendapat Experience yang positif, maka akan terbangun Brand yang kuat. Kedua, sebuah merek akan menjadi Brand bagi konsumen jika Brand tersebut memberi makna bagi konsumen karena Brand adalah IKATAN EMOSI.

Jadi tugas teman-teman UKM adalah menciptakan produk yang memiliki Makna yang bisa memberikan Experience yang positif saat gigitan atau pertemuan pertama agar tercipta Brand Heaven sejak awal. Selanjutnya menjaga konsistensi Experience melalui kualitas produk yang terjaga dengan baik.

Memasuki tahun 2015, Pak Bi mulai menambahkan pemahaman tentang Marketing kepada teman-teman UKM. Tidak bisa dihindari, tujuan setiap usaha adalah SALES. Dalam mencapai Sales tersebut diperlukan satu perencanaan yang tertuang dalam Marketing Plan. Namun itu pun belum cukup. Agar usaha atau bisnis yang dibangun memiliki umur yang panjang serta dapat bertahan lama, usaha tersebut harus memiliki Value sejak awal. Hal tersebut tertuang dalam Brand Plan.

Singkatnya Selling hanya melibatkan jangka waktu yang pendek. Berbeda dengan Marketing dan Branding yang memiliki sifat jangka panjang. Marketing dan Selling memberikan manfaat Fisik sehingga tujuan konsumen adalah MENDAPAT APA. Sedangkan Branding memberikan manfaat Non Fisik berupa Ikatan Emosi sehinga konsumen akan MENJADI SIAPA.

Branding berkaitan dengan sesuatu yang sifatnya Intangible dan jangka panjang. Karena terkait dengan ikatan emosi, maka produk atau merek yang memiliki Branding yang kuat, dapat dipastikan akan menciptakan Pembeli yang loyal atau disebut PELANGGAN.

Pak Bi berpesan kepada teman-teman UKM atau anak-anak muda yang sudah memulai usahanya untuk menerapkan Branding sejak awal. Jika hal tersebut dilakukan, bisa dipastikan bahwa mereka adalah pelari marathon yang memiliki pandangan usaha jangka panjang. Mereka mengerti pentingnya nilai sebuah BRAND yang merupakan Intangible Asset dari sebuah perusahaan.

Penulis adalah Direktur PT Brand In Action dan Kepala BukanAkademi, divisi pendidikan RumahUKM.