Tahun 2000 mulailah masa suram perusahaan periklanan lokal karena kalah bersaing dengan Media Buying Specialist asing yang mengandalkan Agency Fee dibawah 2% dan Paket media yang murah karena volume order yang luar biasa besar.
Seperti diketahui bersama bahwa lingkup bisnis perusahaan periklanan berlaku sebegai agen tunggal untuk menyelesaikan masalah Marketing Communication Client. Perusahaan periklanan memiliki 3 fungsi besar: Client service sekaligus mengurusi Research, Creative strategy sekaligus mengurusi production,
Banyaknya media specialist asing membuat perusahaan periklanan lokal bubar. Maraknya PH asing membuat fungsi perusahaan periklanan menjadi zombie karena storyboard dibuat langsung oleh masing-masing PH.
Perusahaan periklanan benar-benar sulit mencari peluang. Media konvensional dikuasai media buying asing sementara media digital cuma bisa pasang BANNER yang selama ini oleh perusahaan periklanan hanya dipasang di jalanan. Pembuatan banner dengan teks 20% di FB melahirkan banyak newbie yang mendominasi.
Beberapa bulan terakhir, Facebook memfasilitasi attachement video lewat postingan maupun FB Ads. Fasilitas Video di FB budgetnya terlalu kecil buat PH asing dan Newbie pun gagap menanggapi perubahan ini.
Pagi tadi ada postingan sales letter dari pakar Internet Marketing Andry Salim yang mengakui bahwa iklan dalam bentuk video jauh lebih efektif dari iklan banner.
Nah situasi ini menjadi Titik Terang di lorong yang gelap gulita bagi perusahaan periklanan lokal. Tapi peluang yang sempit ini juga menawarkan waktu sedikit buat perusahaan periklanan lokal. Manfaatkan waktu yang singkat ini. Naikkan speed kerja kalian. Selamat berjuang teman.