Kalo kata Pak Bi di setiap workshop-workshopnya, “customer don’t buy product, they buy story”. Loh? Apa maksudnya?
Iya, yang melatarbelakangi orang beli sesuatu, apalagi di zaman sekarang, adalah “cerita” yang secara emosional relate buat mereka. Makanya ketika kamu punya bisnis, kamu lagi jualan, you always deal with people. Kamu akan selalu berhubungan dengan manusia dengan segala problem, kebutuhan, keinginan, dan sebrek ekspektasi mereka.
Yup, human-to-human connection adalah “jiwa” dalam menjalankan suatu bisnis, produk/jasa apapun; makanan, minuman, furnitur, gadget, atau jasa copywriting, graphic designer, konsultan, dokter, guru, apapun itu. Kamu mesti mengemas sesuatu yang menarik dari apa yang kamu jual dengan sebuah cerita.
Kamu jualan makanan kucing, atau mainan buat anjing, tetep aja yang jadi target penjualan kamu ya manusianya, yang punyanya, bukan anjingnya atau kucingnya. Makanya yang mesti diambil hati ya manusianya.
Alah kok jualan doang dibikin ribet. Hehehe. Sis, bro, hari gini orang udah kurang tertarik sama produk yang cuma punya embel-embel “bahan berkualitas”, “proses produksi dengan standar ISO”, dll. Mainstream. Kalo begitu-begitu aja ya gimana produk kamu jadi terlihat beda dan stand out dibanding yang lain? Katanya mau punya loyal customer, katanya mau punya tribes, tapi kok masih aja ngeyel. Makanya disinilah kenapa kamu gak boleh berhenti belajar. Dunia bisnis itu dinamis, perubahannya cepet. Kalo gak mau belajar, kamu puyeng sendiri karena bakal ketinggalan banyak.😁
Ini juga yang jadi alasan kenapa saya selalu rekomen untuk kamu ikut workshop-nya Pak Bi @subiakto, at least sekali aja. Sekaliii aja! Karena apa? Karena banyak insight yang bakal membuka pikiran. Bakal banyak “OH” dan “WOW” yang terlontar dari mulut kamu ketika nyimak materi dari Pak Bi soal bisnis dan segala strategi branding-nya.
Penulis: Nungki Mayangwangi
#brand #story #storytelling #belajardaripakbi #subiakto #mayangwangi #bisabikinbrand