APA GUNANYA BRANDING? Temukan jawabannya di Workshop Offline Brand Disruption, 20 Desember 2022

Mungkin Anda masih suka bertanya-tanya, “Apa sih gunanya branding?” hingga saat ini. 

Kalau Anda mem-follow akun-akun motivasional maupun marketing atau branding di media sosial, ada sebuah kutipan yang cukup populer meskipun tak diketahui siapa yang pertama kali mencetuskannya:

Rolex sells status, not watches (Rolex menjual status, bukan jam tangan).

Supreme sells scarcity, not clothing (Supreme menjual kelangkaan, bukan pakaian).

Harley-Davidson sells a lifestyle, not bikes (Harley-Davidson menjual gaya hidup, bukan sepeda motor).

Apple sells simplicity and style, not electronics (Apple menjual kesederhanaan dan gaya, bukan perangkat elektronik).

Great marketing teams sell feelings, not products (tim marketing yang hebat menjual perasaan, bukan produk).

Kalau kata Pak Bi, orang membeli sesuatu itu menggunakan feeling-nya, bukannya memakai data. Menurut beliau, Apple menjual penghormatan yang setinggi-tingginya kepada mereka yang berpikir berbeda (“think different”) untuk mengubah dunia menjadi lebih baik; sementara Nike bukan menjual sepatu, melainkan menjual penghargaan kepada prestasi atlet kelas dunia. Produk-produk Nike menemani perjuangan para atlet hingga mereka meraih gelar juara.

Nah, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh brand, meskipun produknya sama persis atau generik tapi bisa terlihat beda di mata konsumen. Brand harus bisa memutar otak untuk keluar dari red ocean dan masuk ke blue ocean dengan menciptakan kategori baru tanpa pesaing, sehingga bisa keluar dari perang harga. 

Untuk memonopoli pasar, maka brand harus melakukan disruption untuk ke depannya bisa bertahan dalam ingatan konsumen untuk waktu yang lama, bahkan membuat mereka bisa berbagi pengalaman setelah puas menggunakan produk Anda.

Kata Al Ries, branding strategist legendaris dan penulis pencetus positioning, “Branding is simply a more efficient way to sell things (branding adalah cara menjual yang lebih efisien).” 

Kutipan penting lain yang terkait dengan pentingnya branding adalah, “Making promises and keeping them is a great way to build a brand (membuat janji lalu menepatinya adalah cara paling baik untuk membangun brand),oleh pengusaha dan penulis marketing Seth Godin.

Walter Landor, desainer brand dan pendiri brand consulting firm Landor, mengatakan, “Products are made in the factory, but brands are created in the mind (produk dibuat di pabrik, tapi brand diciptakan di benak konsumen).”

Ada juga kutipan Ries lainnya yang mengatakan, “Marketing is not selling. Marketing is building a brand in the mind of the prospect (marketing bukan selling. Marketing adalah membangun brand di benak calon konsumen).”

Untuk para alumni Bisa Bikin Brand (BBB) yang ingin brandnya dapat mendisrupsi pasar, jangan sampai lewatkan workshop offline Brand Disruption di The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place pada 20 Desember 2022.

Kata Pak Bi, ilmu tertinggi yang beliau bagikan kepada para alumni hanya terdapat di workshop ini. Pendaftaran bisa dilakukan melalui link yang terdapat di bio Instagram @Subiakto atau klik di sini, atau Anda juga bisa menghubungi admin Kasim melalui WhatsApp di 085223944575.

 

Penulis: NadiaVH

@nadiavetta