Belajar Copywriting Itu Holistik, Bukan Cuma ‘Asal’ Nulis

Belajar Copywriting Itu Holistik, Bukan Cuma ‘Asal’ Nulis

Copywriting bisa dikatakan sebagai ‘jiwa’ dari aktivitas branding dan marketing. Karena tujuannya untuk disebarkan untuk kepentingan komersil, copywriting ini harus mengandung unsur ‘menjual’ agar audiens tertarik untuk melakukan sesuatu.

 

Hasil tulisan dari proses copywriting disebut copy. Anda bisa melihat bentuk copy dengan output iklan di media massa, landing page, website, caption di unggahan media sosial, adlibs, company profile, newsletter, dan banyak lagi.

 

Apa Bedanya Copywriting dengan Writing Biasa?

 

Copywriting pada dasarnya adalah sebuah teknik menulis yang mempertimbangkan berbagai aspek, dibuat se-emosional mungkin untuk dapat menarik perhatian konsumen dan mengajak mereka untuk melakukan sesuatu, dalam hal ini, membeli produk, menggunakan jasa, atau mengikuti ajakan atas campaign tertentu.

 

Apa maksudnya emosional? Ini berarti menggunakan bahasa dengan pendekatan personal terhadap konsumen sehingga mereka merasa dekat dan tersentuh secara psikologis. Ini jelas berbeda dengan menulis biasa, karena tujuan copywriting lebih spefisik.

 

Copywriting Bersifat Holistik.

 

Apa itu holistik?

 

Holistik merupakan sebuah cara berpikir secara menyeluruh dengan mempertimbangkan segala aspek yang mungkin mempengaruhi tingkah laku manusia atau suatu kejadian.

 

Sederhananya, berpikir holistik itu tidak hanya melihat masalah dari satu sisi saja, melainkan mempertimbangkan sisi-sisi lainnya yang bahkan sebetulnya kurang disadari. Inilah konsep utama copywriting.

 

Ada berbagai macam faktor yang bisa mempengaruhi tingkah laku manusia. Ini kembali lagi pada fakta bahwa manusia hidup dengan segala anomali, keunikan, kelebihan, dan kelemahannya.

 

Intinya, berpikir holistik itu mempertimbangkan segala macam kemungkinan, dari berbagai segi dan berbagai perspektif. Faktor pendidikan, faktor sosial, faktor ekonomi, dan berbagai faktor lainnya, menjadi fokus yang tidak boleh luput dari copywriting.

 

Inilah kenapa copywriting sifatnya akan dinamis menyesuaikan kondisi konsumen.

 

Belajar Copywriting Lebih Jauh.

 

Karena konsep copywriting yang holistik ini, maka belajar copywriting butuh pemahaman mendalam, menyesuaikan dengan 4 pendekatan yang telah dibahas sebelumnya, 1.0 sampai dengan 4.0.

 

Anda akan belajar menulis copywriting untuk Marketing 1.0 yang fokus pada PRODUK. Apa yang harus ditulis untuk menjual produknya? Khususnya pada Marketing 1.0 yang lebih butuh taktik dan strategi SELLING.

 

Dalam Marketing 2.0, fokusnya ada pada CUSTOMER, menggunakan taktik dan strategi BRANDING customer.

 

Dalam Marketing 3.0, fokusnya adalah jati diri CUSTOMER, yang lebih dibutuhkan adalah taktik dan strategi BRANDING jati diri CUSTOMER sebagai seseorang yang menjadi bagian dunia yang lebih baik.

 

Dalam Marketing 4.0, fokusnya ada pada komunitas, lebih membutuhkan taktik dan strategi BRANDING komunitas sebagai pembela dari brand Anda.

 

Inilah yang akan diajarkan oleh Pak Bi secara detil dalam Workshop SPower Copywriting.

 

Apa bedanya dengan teori copywriting lainnya? Ketika yang lain berkutat pada produk dan harga, Pak Bi akan mengulas lebih menyeluruh, dan Anda bisa langsung praktek sendiri.

 

Jadi, tunggu apa lagi? Daftarkan diri Anda di Workshop Spower Copywriting.

 

Sampai jumpa!

Penulis : Nungki Mayangwangi
Editor    : Budi Pranoto