Analogikan brand anda sebagai manusia. Ini adalah cara sederhana memahami brand personality, di mana personality itu sendiri akan berkaitan dengan sifat manusia. Yes, it’s about humanizing your brand.
Sama seperti manusia, brand personality juga terbagi atas empat sisi berbeda: emosi, kecerdasan, karakter, dan tingkah laku.
Ada brand yang bergerak atas dasar emosi, ada yang bergerak atas dasar kecerdasan (misalnya dengan analisis rasional/logika). Lalu, ada juga yang bergerak dengan karakter, yang akan dipersepsikan oleh siapapun yang berinteraksi dengannya, biasanya ini bersifat fisik atau sesuatu yang terlihat. Dan ada pula yang digerakkan oleh tingkah laku. Ini tentang bagaimana ‘sikap’ brand terhadap dunia sekitarnya. Tentu, semua akan terasa beda satu dengan yang lain.
Nah, keempat sisi ini bisa menjadi acuan dalam menentukan brand personality. Sementara untuk designer dan copywriter, ini bisa menjadi inspirasi untuk membuat touch point agar brand bisa menjalin engagement dengan audiens.
Brand personality berperan besar dalam mendorong customer acquisition, memelihara brand loyalty, dan membangun brand equity.
Dan yang terpenting ini bisa membuat brand anda mudah DIINGAT. Jika brand anda memilki ciri khas atau diferensiasi, maka akan lebih mudah menempel di benak audiens karena anda memiliki karakter yang kuat di tengah banyaknya kompetitor.
Contoh brand personality yang kuat:
– Nike: excitement, spirited, innovative.
– Harley-Davidson: freedom, independence.
– Victoria’s Secret: powerful, sexy, bold.
– Tesla: exciting, visionary, charismatic, courageous.
– Apple: cool, innovative, creative.
Ya, suatu brand akan stand out bukan hanya dilihat dari posisinya di pasar, tapi juga tentang bagaimana bisa terkoneksi kuat dengan customer.
Dikutip dari medium.com, berdasarkan sebuah penelitian suatu lembaga selama dua tahun terhadap 100.000 retail customer, bahwa “emotionally connected customers have a 306 percent higher lifetime value”, yang berarti customer yang terhubung secara emosional akan punya 306% lifetime value lebih tinggi.
Jadi, apakah brand anda sudah menemukan brand personality?