HARI PERTAMA WORKSHOP ONLINE MAGNET BRANDING: DARI PRODUCT INSIGHT HINGGA CATEGORY & COMPETITOR

Workshop Online Magnet Branding batch ke-9 telah dimulai pada Senin, 28 November kemarin. Sekitar 78 peserta mengikuti workshop dari beberapa kota di Indonesia seperti Jakarta, Garut, dan Surabaya, bahkan ada juga peserta yang menyimak dari Swiss dan Taiwan.

Sati Subiakto kembali menjadi moderator Workshop Online Magnet Branding untuk memandu jalannya acara dan juga sesi Q&A peserta dengan Pak Bi. 

15 Langkah Magnet Branding terdiri mulai dari Purpose (Tujuan) yang terdiri dari Product Insight, Target Behavior, Adoption Category, Market Category & Competitor; Value Added (Strategi) dengan Brand DNA, Brand Core Value, Brand Added Value, dan Brand Positioning; lalu Reputasi (Eksekusi), terdiri dari Call To Action, New Category, Brand Personality, Naming, Logo, Tagline/Slogan, Brand Experience, dan terakhir melahirkan Brand.

Di hari pertama ini, Pak Bi memenuhi janjinya dengan menjelaskan mengenai membangun brand dengan kata “yang,” dilanjutkan dengan bagian Purpose (Tujuan) dengan detail. Dimulai dari Product Insight, kemudian Target Behavior, dan Adoption Category. Terakhir, Pak Bi menjelaskan mengenai Category & Competitor.

Workshop diawali dengan materi mulai dari hubungan antara business dengan customer melalui value proposition canvas. Kalau konsumen membutuhkan sesuatu (need), maka brand menawarkan “apa” berupa fitur produk melalui kegiatan selling; ketika mereka menginginkan sesuatu (want), brand menawarkan “apa yang didapat” berupa benefits atau keuntungan melalui kegiatan marketing. Selling adalah bagian dari economical science, sementara kegiatan marketing masuk ke kategori behavioral science.

Terakhir, konsumen yang memiliki pertanyaan “jadi siapa” membutuhkan jawaban berupa value yang mereka dapat melalui experience atau pengalaman. Kegiatan ini membutuhkan ilmu branding dengan latar belakang dengan fear atau rasa takut konsumen.

Kalau sebuah brand memprioritaskan penjualan dengan slogan “selling-selling dahulu, branding-branding kemudian,” maka akan tercipta gap antara selling dan branding yang akan diisi oleh konsumen. Misalnya, brand Anda kerap mengadakan diskon, maka konsumen akan mem-branding Anda sebagai “toko diskon.” Rute ini membuat brand menciptakan produk dulu lalu mencari value added mereka.

Kalau Anda memulai dari fear, konsumen akan mendapatkan Call To Action untuk membeli dan menimbulkan kebutuhan. Brand melakukan value creation yang membuat mereka mengendalikan konsumen sejak awal.

Dari Value Creation sebagai DNA, brand dapat menyusun Business Plan, yang membuat Anda mengetahui apa yang konsumen dapatkan atau product benefit, dan Brand Plan, yang membuat konsumen mengetahui mereka akan menjadi siapa atau brand value.

Materi hari kedua pastinya akan semakin seru untuk peserta Workshop Online Magnet Branding batch ke-9. Sampai jumpa pukul 19.00 WIB nanti malam!

Penulis: Nadia VH

@nadiavetta