Kenapa Harus Hati-hati Dengan Tagline?

Tagline sangat potensial untuk membangun value bisnis dalam jangka panjang.

 

Ketika Anda menggunakan tagline, berarti Anda siap menjadikannya sebagai bagian yang paling diingat dari identitas Anda.

 

Mungkin audiens akan lebih mengingat tagline dibading nama perusahaan Anda.

 

Ini bisa jadi bumerang jikalau tagline-nya sendiri sangat out of date atau terlalu ‘heboh’ sehingga kurang bisa dipercaya audiens.

 

Misalnya, ketika Anda mengangkat-angkat istilah “yang terbaik” dalam tagline Anda, tapi nyatanya produk Anda bukan yang terbaik, Anda akan sangat mungkin kehilangan kepercayaan customer.

 

Saat menulis tagline, sebisa mungkin hindari imperative statement atau kalimat perintah.

 

Kalaupun Nike menggunakan “Just Do It”, itu mungkin cocok dengan positioning dan personality-nya.

 

Tapi karena Anda bukan Nike, coba cari alternatif tipe tagline yang lain yang tidak mengandung unsur perintah.

 

Audiens tidak suka diperintah, mereka lebih suka diberikan alasan kenapa mereka harus menggunakan produk Anda.

Contoh:

“Satu Lagi Dari Mayora”

“Mana Lagi Selain di McD”

“Gantinya Ngopi”

Intinya, tagline adalah part esensial dari sebuah bisnis, yang secara ringkas dan jelas memberi tahu audiens tentang apa bisnis anda.

 

Tagline biasanya terdiri dari frasa pendek. Sifatnya adalah first impression, namun kesannya melekat lama di benak audiens/konsumen.

 

Jadi, hati-hati dalam membuat tagline!

Penulis : Nungki Mayangwangi
Editor    : Budi Pranoto