KOMUNAL BRAND SEBAGAI PERTAHANAN NEGARA DALAM BIDANG EKONOMI

Perekonomian dunia semakin terbuka yang memberikan kesempatan bagi masyarakat baik itu perseorangan, swasta ataupun pemerintahan untuk berinteraksi dengan negara lain dalam bidang ekonomi bisa dalam bentuk perdagangan produk barang dan jasa.

 

Hal yang menjadi kegelisahan Pak Subiakto “apakah pelaku usaha terutama UMKM” mampu bersaing dengan produk-produk yang datang dari negara tetangga.

Pak Bi berpandangan bahwa “Pelaku UKM membangun KOMUNAL BRAND untuk menghadapi serbuan produk negara ASEAN yang mirip dengan produk kita” (Subiakto, 2015)

Oleh sebab itu, mulai tahun 2014, Pak Subiakto memperkenalkan konsep program sharing Brand kepada UKM melalui Twitter dan Facebook.

 

Dan melakukan perjalanan keliling lebih dari 10 kota besar menebar ‘virus’ Brand with capital ‘B’

 

Hasil berkeliling lebih dari 10 kota besar selama 2 tahun untuk menebar ‘virus’ Brand with capital ‘B’ dari tahun 2014 -2016, pak Subiakto menemukan ada 8 jenis pelaku UKM yang mewakili keunikan daerah mereka masing-masing yang menopang ekonomi rakyat sekitar (lokalitas), yaitu:

 

(1) Usaha Kuliner;

(2) Usaha Bidang Fashion;

(3) Usaha Dibidang Pendidikan;

(4) Usaha Dibidang Otomotif (penjualan spare part, atau membuka jasa  pencucian motor dan mobil);

(5) Usaha Agrobisnis;

(6)  Usaha Dibidang Tekonologi Internet;

(7) Usaha Kerajinan Tangan dan

(8) Usaha Elektronik dan Gadget (lapak asesoris).

 

Pak Bi melihat bahwa sesungguhnya para pelaku ‘usaha kecil’ ini membutuhkan Brand untuk kelangsungan hidup usaha mereka. Oleh karena, Brand merupakan ‘ikatan emosi antara produk dan pelanggan’, yang dipelihara oleh komunitasnya, yang mencerminkan rasa puas dari pelanggannya.

 

Oleh sebab itu, Pak Bi menyelenggarakan WORKSHOP BISA BIKIN BRAND  tahun 2016 yang terprogram dan memiliki jenjang sehingga pelaku UMKM “Bisa Bikin Brand” untuk bisnis dan produk mereka.

 

Sampai dengan tahun 2020 total hampir 2000 alumni Bisa Bikin Brand.

Dua tahun telah Pak Bi telah membagi pengetahuan dan wawasan tentang Brand kepada lebih dari 1000 orang, dan pertanyaan refleksi pak bi di tahun 2015 “bisakah UKM bergandengan tangan membangun Komunal Brand ?” menanti jawaban.

 

Satu Langkah membangun Komunal Brand membutuhkan satu event iconic yang menyatukan anggota komunitas untuk berpartisipasi aktif, maka Pak Bi menginisiasi even Re-Branding Indonesa “Indonesia Spicing The World” pada 24 Agustus 2019 bertempat di Gedung Nareswara, SMESCO, Jakarta.

 

Gerakan “Indonesia Spicing The World” merupakan sebuah gerakan setiap warga negara Indonesia untuk memberi ‘rasa’ dan memberi ‘warna’ terbaik untuk dunia.

Tanpa INDONESIA

 

Kan terasa hampa

 

Tanpa CITA RASA

 

CITA RASA … INDONESIA

Penulis : Jf Sebayang
Editor    : Budi Pranoto