Marketing 2.0: Memposisikan Customer Sebagai yang Teristimewa

Customer is Your Wife

Fokus marketing berubah seiring perkembangan pasar dan mindset masyarakat.

Ketika pada awalnya marketing terkonsentrasi pada produk, muncullah fase dimana aktivitas ini beralih pada customer.

Inilah latar belakang kemunculan Marketing 2.0 : customer sebagai prioritas.

Mengutip kalimat David Ogilvy “The Father Of Advertising”: “Customer is not a moron. She is your wife.”

Dari kalimat ini dapat mengubah pandangan kita bahwa aktivitas marketing itu harus berfokus pada customer yakni mencari letak keinginannya dan memperbaiki komunikasinya.

Bagaimana caranya?

Dengan memenuhi kebutuhan customer, memuaskan mereka, kemudian menjaga mereka agar tidak ‘pergi’.

Ya, David Ogilvy memang terbukti ahli dalam menyentuh psikologis customer melalui iklan yang tidak menjual “what the product is”, tapi lebih berfokus ke, “how the product will fulfill your needs”.

Dari sini, hal yang perlu dipahami adalah tentang bagaimana menjual sesuatu dengan menggunakan strategi marketing yang bernilai (valued), lebih cerdas dalam meraih emosi customer sehingga membuat mereka merasa lebih baik, lebih bahagia, lebih bernilai, dan lebih puas.

Faktanya, customer adalah satu-satunya objek yang paling penting yang harus diutamakan dalam bisnis apapun, terlebih dalam situasi ekonomi kompetitif dimana mereka menghadapi banyak pilihan.

Untuk itu, Anda butuh diferensiasi, untuk menjadikan mereka menjatuhkan pilihan pada Anda karena Anda berbeda dan mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan, yang sesuai dengan harapan mereka.

Inilah era dimana Anda harus mampu mengetahui, memahami, dan menyesuaikan produk sesuai dengan habit dan behaviour customer.

Marketing 2.0 is all about customer :

  • Menyasar kebutuhan, keinginan, dan ekspektasi customer melalui produk, jasa, dan solusi yang tepat

  • Mempertimbangkan segala biaya yang melibatkan kepuasan customer, terutama biaya yang rela customer habiskan untuk memuaskan kebutuhannya

  • Bagaimana cara produk dapat diakses dengan nyaman, instan, praktis, dan effortless

  • Menggunakan komunikasi menyenangkan, interaktif, dan persuasif untuk memahami sejauh mana kebutuhan customer

Marketing 2.0 adalah masa peralihan dimana marketing tidak hanya sekedar menjelaskan ‘tetek bengek’ tentang produk, tetapi meraih hati dan perhatian customer dengan menciptakan solusi atas kebutuhan mereka.

Ciri khas dari Marketing 2.0 yang mungkin paling bisa dipahami adalah menciptakan komunikasi lewat cerita, percakapan, dan interaksi yang menyenangkan, dibanding sekedar panjang lebar bicara soal keunggulan produk, yang semakin lama akan semakin membosankan karena customer butuh lebih dari itu!

 

Selamat mengaplikasikan Marketing 2.0 ke dalam bisnis Anda!

Penulis : Nungki Mayangwangi
Editor    : Budi Pranoto