Guru, digugu dan ditiru

Guru bukan hanya berarti guru yang mengajar kita di sekolah, karena figur guru dapat ditemukan pada orang-orang yang kita kenal atau kagumi dalam hidup kita.

Pak Bi percaya bahwa kata “guru” itu terdiri dari dua kata, yaitu “digugu” dan “ditiru.” Digugu berarti dipercaya atau dipatuhi karena yang apa yang dikatakan dibuktikan dengan perbuatannya, atau berdasarkan apa yang pernah dilakukan. Sementara itu, ditiru artinya diikuti atau dijadikan tauladan atas perbuatannya.

Seorang pemimpin harus menjadikan dirinya sebagai guru yang digugu dan ditiru, dengan kata lain, dipercaya dan dijadikan panutan. 

Begitu juga dengan pakar, mereka juga merupakan guru karena kata-katanya bisa dibuktikan oleh hal-hal yang pernah dilakukan sepanjang kariernya, sehingga bisa diteladani. Kalau seseorang menyebut dirinya sebagai pakar, maka ia sedang melakukan self-promotion. 

Namun, kalau orang lain yang mengatakan seseorang adalah pakar atas apa yang ia lakukan, maka inilah yang disebut sebagai personal branding. Membangun personal brand artinya membangun trust atau kepercayaan.

Kalau masih bingung dengan penjelasan ini, tandanya Anda harus mengikuti Workshop Online Branding-Marketing-Selling pada Senin, 30 Januari hingga Selasa, 31 Januari 2023 pukul 19.00 hingga 22.00 WIB.

Selama tiga jam dalam dua hari, workshop ini akan membahas bagaimana caranya Anda, sebagai pelaku UKM, melakukan rangkaian branding, marketing, dan selling untuk situasi tertentu.

Pendaftaran workshop ini bisa dilakukan melalui link yang terdapat di bio Instagram @Subiakto atau klik di sini, atau Anda juga bisa menghubungi admin Kasim melalui WhatsApp di 0852 2394 4575.

Penulis: Nadia VH
@nadiavetta