Strategi ‘Menyentuh’ Audiens dengan Empathetic Storytelling

Dalam psikologi branding ada istilah yang disebut dengan empathetic storytelling. Ini didefinisikan sebagai bentuk storytelling yang dikemas dengan sisi empati.

 

Brand anda bukan robot, audiens pun demikian. Makanya perlu dilibatkan emosi layaknya manusia dengan manusia. Ketika anda mampu merasakan perasaan orang lain, orang lebih mudah tersentuh.

 

It really works in the pandemic era. Di tengah situasi seperti saat ini, banyak problematika yang terjadi di tengah masyarakat. Bukan hanya soal kesehatan yang mulai ambruk, sisi ekonomi dan psikologis kita teruji, bahkan perlahan bertumbangan. But, the show must go on. Tidak ada alasan untuk kita terus berlarut, karena bisnis tetap harus berjalan.

 

Ini saatnya anda masuk sebagai jawaban atas apa yang mereka butuhkan. Saatnya anda sampaikan segala empati anda agar bisa terkoneksi secara emosional dengan audiens.

 

Caranya? By listening and speaking to them on a personal level. Buat audiens merasa diperhatikan dan didengar oleh brand anda.

 

Ada sebuah video pendek menarik dari Extra Space Storage (bisnis asal Amerika yang menyewakan ruang penyimpanan). Mereka membuat video bukan dengan mempromosikan apa yang mereka jual, tapi justru mennyampaikan apa yang ingin audiens dengar.

 

Inti pesan mereka seperti ini: “Kami menyediakan solusi penyimpanan bagi anda yang baru berkeluarga”, namun dikemas dengan teknik empathetic storytelling, jauh dari kesan jualan. Mereka justru menawarkan solusi, disampaikan secara apik dan terasa lebih menyentuh, menunjukkan betapa pahamnya mereka dengan apa yang dialami oleh audiens.

 

Anda bisa cek videonya di YouTube, selengkapnya “Parenting Advice: 10 Things I Wish I’d Known Before Having a Baby”.

 

Untuk bisa menyampaikan story yang tepat ke target audiens, digambarkanlah beberapa pasangan muda yang cukup stress karena menjadi orang tua baru, dengan berbagai macam problematika. Ada juga sosok-sosok multi-cultural dan multi-generasi yang ikut memberi nasihat atas masalah yang mereka alami.

 

Menyentuh sekali! Video ini menjadi menarik, karena tidak hanya touching dan heartwarming, tapi juga informatif, dan jelas sukses menyampaikan brand message mereka.

 

Pola seperti inilah yang diperlukan untuk mendapatkan kepercayaan dari audiens anda. Lantas, sudah sejauh mana brand anda mampu menyentuh sisi emosional audiens?

Penulis : Nungki Mayangwangi
Editor    : Budi Pranoto